Oleh Chris
Boro Tokan
![]() |
Dr. Chrispinus Boro Tokan |
Atlantis yang hilang, surga empirik melalui Teori
Atlantis Arysio Santos dan Teori Sundaland Stephen Oppenheimer,
masing-masing menegaskan bahwa berlokasi di Indonesia. Kedua teori
ini saling melengkapi, dan masing-masing pencetusnya melakukan kajian sejak
1979. Para petualangan yang mencari dan mengkaji surga empirik (atlantis) yang
hilang, tentu sangat berutang budi terhadap kedua orang ini, karena
masing-masing mereka saling melengkapi dan saling mengoreksi, serta dengan
yakin berpendapat, menunjuk lokasi surga empirik yang hilang itu berada di
wilayah indonesia. Menjadi pencermatan lebih lanjut, atau pertanyaan kritis
bahwa sesungguhnya bagian wilayah manakah di indonesia, yang sesungguhnya poros
lokasi surga yang hilang/poros taman firdaus, tumbuh pohon pengetahuan
baik-jahat dan pohon keabadian dalam kebun eden itu?
Walaupun
ketertarikan memulai kajian, dilakukan oleh keduanya dalam waktu
yang relatif bersamaan (tahun 1979), namun mempublikasikan dalam bentuk
buku, lebih dahulu dilakukan oleh Stephen Oppenheimer dengan judul “EDEN
IN THE EAST The Drowned Continent of Southeast Asia” 1998, diindonesiakan
“EDEN IN THE EAST, SURGA DI TIMUR, Benua yang Tenggelam di Asia
Tenggara” 2010. Sedangkan Arysio Santos dalam bukunya "ATLANTIS The
Lost Continent Finally Found", TheDevinitive Localization of
Plato's Lost Civilization (2005), namun versi indonesianya
yang lebih dahulu diterbitkan dengan menambah subjudul:
INDONESIA TERNYATA TEMPAT LAHIR PERADABAN DUNIA (2009).
Seperti
terkuak dalam bukunya, bahwa awal mulanya Arysio Santos bersikap menolak
seluruh gagasan tentang Banjir Semesta, seperti yang tertulis dalam banyak
kitab suci, tentang surga dan Atlantis-Eden, sebagai sesuatu yang mustahil dari
perspektif geologis. Tapi yang membuatnya tercengang, ia kemudian
menyadari bahwa tradisi-tradisi kuno tentang Bencana Besar secara umum
amat akurat. Kemudian dilakukan riset selama 30 tahun, membuktikan sesuatu yang
tampaknya mustahil: realitas tentang Banjir Semesta; lokasi Atlantis yang
sebenarnya; identitas Atlantis dengan Eden dan surga-surga tradisional lainnya.
Direkonstruksikan secara detail sejarah rahasia dari Benua yang Hilang
sebagaimana yang dideskripsikan oleh Plato dalam dialog Timaeus
dan Critias, dan para guru dunia lainnya (hal. 676-677).
Pengakuan Stephen Oppenheimer dalam Prakata, hal viii, bahwa
kunjungan pertama ke Papua Nugini, mulai tertarik pada kisah asal-usul seperti
yang ada di Injil (Kitab Kejadian), yang berusaha menjelaskan di mana
asal mula manusia. Ketertarikan ini melahirkan hasil yang tidak terduga, ketika
tahun 1979 melakukan penelitian tentang anemia kekurangan zat besi pada
anak-anak di pantai utara Papua Nugini. Ternyata mutasi genetis pada “Anak-anak
Kulabob” di sepanjang pantai utara Papua Nugini, tahan terhadap malaria
dan ternyata merupakan penanda kunci yang menaungi jejak migrasi orang-orang
Polinesia ke Pasifik. Menyimpan pula berbagai bukti terbaik mengenai migrasi
manusia Indo-Pasifik yang mengikuti banjir besar pada akhir dari zaman es
terakhir. Bukti-bukti demikian yang menjadi pendorong awal bagi Oppenheimer
untuk secara serius meneliti kemungkinan adanya “budaya perintis peradaban
dunia” di Asia Tenggara.
Yava,
Yavana, Jahve dalam penelusuran Arysio Santos
Teori
Atlantis Arysio Santos menegaskan bhw bangsa Indonesia merupakan induk
peradaban dunia, serentak dengan itu menjadi sumber asal segala ras di muka
bumi. Indonesia disebut juga sebagai sebutan “Pulau Putih”, sebutan
surga yang sebenarnya dalam beberapa tradisi kuno. Sebutan ini berhubungan
dengan Sveta-dvipaatau Saka-Dvipa, “Pulau
Putih” Surgawi dalam tradisi-tradisi hindu. Di sana, di “Pulau Putih”
itu, ras-ras berkulit putih (Saka) berasal pada permulaan saman. Orang-orang
Saka ini juga dikenal sebagai bangsa Yava atau Yavanas (Bangsa
Berkulit Putih). Orang-orang Yava sama dengan orang-orang Ionia
(atau yang disebut Homer sebagai orang-orang Iaro atau Iarone).
Nama ini, berkemungkinan berarti orang-orang Jawa (Javana),
sebenarnya berasal dari pulau Jawa (Jawa), salah satu pulau besar di Indonesia
(Hal. 29)
Nama mereka lainnya adalah bangsa “Ethiopia”. Sebutan bangsa “Ethiopia”
ditafsirkan secara jenaka oleh orang-orang Yunani Kuno sebagai “bangsa
dengan wajah terbakar”. Tetapi makna yang sebenarnya adalah “dimurnikan
oleh api”, seperti ditafsirkan dalam naskah-naskah suci Hindu Kuno tentang agnishvatthayang
berarti dimurnikan atau disucikan oleh api. Etnonim ini biasanya diperutukan
bagi orang Barbar dan Libia-Funisia dari Afrika Utara. Tetapi, sebutan
ini digunakan juga untuk menyebut ras-ras Timur Jauh (Indonesia) yang berkulit
merah dan putih lainnya, terutama orang-orang Tocharia bangsa
Kuno yang mendiami Tarim Basim di Asia Tengah. Mereka tinggal
sepanjang Jalur Sutra dan telah melakukan kontak dengan bangsa Cina,
Persia, India, dan Turki. Penyebutan pertama tentang
bangsa ini muncul pada abad pertama SM ketika Strabo menyatakan
bahwa bangsa Tocharia bersama bangsa Assi, Passi, dan Sacarauli ambil bagian
dalam penghancuran kerajaan Bactria-Yunani pada paruh kedua abad ke-2 SM (hal.
29-30).
Dengan demikian Arysio Santos percaya bahwa nama Iapetos pada akhirnya
berasal dari bahasa Sansekerta ya-pati, “yang berarti
raja orang-orang yang berpindah”. Akar pertama berhubungan dengan yahva
(perairan yang berpindah). Tetapi bentuk dasarnya (ya)
berhubungan dengan kata inggris go dan berarti “pergi,
mengembara, berbuat khilaf”. Dalam Weda, kata ini juga
merupakan onomastis dari Agni, Indra, atau Soma. Arysio Santos yakin kata
ini juga merupakan asal nama Jah atau Jahveh, Tuhan
bangsa Yahudi, seperti halnya dewa-dewa Weda, adalah Raja Banjir dan raja dari
para pengembara yang khilaf ini (hal.647-648).
Nama Yavana (atau “Greek (Yunani)”) juga berarti “gelisah,
senantiasa berpindah” (yahva), yang juga berhubungan
dengan javana (kuda atau penunggang kuda yang tangkas).
Demikianlah istilah anomastis ini rupanya merujuk kepada bangsa Tochari
awal (atau Yueh-chi), bangsa Hun berkulit putih yang nomaden,
yang berasal dari Timur Jauh, yang merupakan leluhur bangsa Yahudi dan
bangsa pengembara awal lainnya seperti Ethiopia, Celtic, Etruria, dan
suku-suku bangsa Orang Laut lainnya. Lagi-lagi ini menyiratkan bahwa
pihak-pihak yang berseteru dalam perang besar bangsa Atlantis, yaitu Athene
dan Atlantis, keduanya adalah “bangsa Yunani” atau Yavana.
Dengan kata lain, Perang Atlantis sebenarnya adalah perang sipil antara dua
suku utama bangsa besar tersebut, yaitu Dravida dan Arya. Kata
Greek (orang Yunani) berhubungan dengan gray(abu-abu, kelabu) dan
merujuk kepada fakta bahwa orang yunani dikaitkan dengan bangsa Atlantis
sebagai “orang-orang tua, beruban”, leluhur (atau rishi)
umat manusia zaman dulu (hal.648-649).
Akar kata Vana
adalah penunjuk indikatif yang mengungkap sebuah hubungan
dengan Atlantis dan Surga. Kata ini berarti “hutan, belukar,
belantara, kesunyian” dan perluasan maknanya yaitu “tanah yang jauh atau
asing”. Secara harafiah, kata ini sama dengan kata Sansekerta paradesha,
dari mana kata paradise (surga) berasal, sebagai sebuah
negeri yang jauh, terletak di pinggir samudra yang jauh. Dalam
hubungan ini nama Yavana secara harafiah mungkin
diartikan “pengembara dari tanah yang jauh” atau, bahkan lebih tepatnya:
“pengembara yang berasal dari surga” (hal. 649).
Adon,
Adonis, Tuhan dalam Penelusuran Stephen Oppenheimer
Penelusuran
Oppenheimer dalam mitos Adonis, Attis, dan Osiris (hal.
650-680 ), bahwa pada suatu ketika, sejak Zaman Es, gabungan pencipta Bulan,
pohon pembuat manusia, saudara yang berperang, ular, dan elang dari Maluku
dan Melanisia menghasilkan kisah simbolis yang aneh dan rumit, yaitu “dewa
pohon yang meninggal dan bangkit kembali”. Dongeng yang sama terdapat di
Barat dengan susunan yang sama persis oleh para penulis Yunani Kuno, kemudian
diperkenalkan lagi oleh ethnolog Sir James Fraser pada awal abad ke 20
dalam buku tiga jilid Adonis Attis Osiris untuk kelompok mitos
pemujaan kesuburan meyebar luas yang menurutnya berasal dari pemujaan pohon.
Fraser memasukan penderitaan Yesus, Maria, Penyaliban, dan kebangkitan setelah
tiga hari kematian Yesus dalam agama Kristen dalam spirit kisah itu.
Adonis dan Attis, yang masing-masing berasal dari budaya Yunani dan Phrygia di
timur laut Mediterania, jelas berasal dari nenek moyang bangsa Sumeria mereka
yang lebih tua di Mesopotamia. Penderitaan Osiris dan Ibu/saudara
perempuan/kekasihnya, Isis juga memiliki kekunoan yang tinggi. Kisah
tersebut dicatat dalam dokumen Piramida Mesir Kuno 4.150 – 4.650.
Tetapi, meskipun kisah tersebut memiliki banyak motif yang sama dengan kisah
sejenis di Timur Tengah, kisahnya sendiri sedikit berbeda dan lebih persis
dengan kisah dari Maluku. Hal ini menunjukan penyebaran langsung dan
terpisah dari Asia Tenggara (hal.651).
Dalam kisah penderitaan dari Mesir, Osiris mungkin
dianggap sebagai dewa kesuburan yang meninggal dan bangkit
kembali, yang pergi ke neraka dan hidup kembali sesuai musim, seperti Dumuzi
dalamtradisi Mesopotamia, atau Adonis dan Aphrodite
atau Persephone dan HadesversiYunani, atau dewa
kemenangan dari dunia bawah tanah bak surga yang ingin dicapai oleh
semua bangsa Mesir. Semua motif penting dari Asia Tenggara
ada di dalam kisah itu. Termasuk asalOsiris sebagai roh
pohon, Bulan, inces, dengan saudaranya yang bernama Isis,
dua saudara yang berperang dan pembunuhan salah seorang saudara, pemotongan
tubuh dan pengurunganOsiris yang dilakukan oleh Seth, kebangkitan
kembaliOsiris yang dilakukan oleh Isis dalam bentuk seekor elang,
dan kesuburan yang berasal dari kematian dan kebangkitan kembali (hal.652).
Adonis dari Yunani keturunan dari dewa-dewi Dumuzi yang merupakan kekasih
Inanna, dewi kesuburan hebat dari Sumeria. Dewa Tammuz dan isterinya Ishtar
adalah keturunan langsung dari Dumuzi dan Inanna. Mereka disembah selama zaman
Babilonia, yang diikuti oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia. Kisah mereka
ditulis dalam bahasa Semit bangsa Akkad selama akhir Zaman Perunggu. Kisah
tersebut memasukan perintah untuk mandi ritual tahunan dan pemujaan patung
Dumuzi yang berbaring diam di Niniveh. Tammuz sering dilambangkan dengan pohon
tamarisk. Setiap tahun, Tammuz harus mati dan pergi ke neraka, diikuti kekasihnya
Ishtar, dan akibatnya kehilangan kesuburan di Bumi. Kematiannya di pertengahan
musim panas dan kebangkitannya kembali pada hari Paskah setiap tahunnya
dirayakan. Tammuz kemudian dikenal di laut Mediterania Timur dalam bahasa
Semit, Adon yang berarti ‘TUHAN’. Orang Yunani mengubah ‘Adon”
menjadi nama yang lebih tepat, ‘Adonnis’ selama milenium pertama
SM (hal.653-654).
Oppenheimer juga mengemukakan penegasan Fraser
tentang pohon Karmasuku Munda India adalah nenek moyang
dari Adonis. Dengan demikian Fraser telah menemukan ujung dari
berbagai macam keyakinan yang berasal dari Asia Tenggara, karena di
sanalah suku Mundaberasal. Oppenheimer merujuk kepada Tiang
Ngadhu milik suku Ngada di dataran tingggiFlores
adalah batang pohon yang telah dipilih dengan seksama dan dengan semangat
dibawa kembali ke desa. Mereka menganggap batang pohon tersebut panas dan
berbahaya sampai pohon tersebut dibelah-belah, ditutupi dengan ukiran, dan
diletakkan di tengah desa. Lambang lingga yang tidak terlihat
secara langsung di tiang bendera dan pohon-Karma menjadi
lebih jelas lagi di pohon-ngadhu yang diletakan sejajar dengan rumah
rahim ‘wanita’ yang bernama Bhaga (hal.658-659).
Dalam konteks penegasan Fraser, Pastor Paul Arndt, SVD
telah dengan tekun mengkaji pengaruh Hinduisme dalam Masyarakat
Ngdha di Flores Tengah melalui karyanya “Hinduismus der Ngadha”
terpublikasi Folklore Studies, 17.1958. Sedangkan khusus pengaruh
Hinduisme dalam Masyarakat Lamaholot di Kepulauan Solor (Adonara,
Lembata, Solor) dikaji dalam karyanya “Demon und Padzi, Die Feindlichen
Bruder Des Solor-Archipels, terpublikasi Athropos, Band XXXlll, (1938), hal
1-58, diindonesiakan “Demon dan Paji, Dua Bersaudara yang Bermusuhan
di Kepulauan Solor”, (2002). Dalam kaitan keyakinan Suku Bangsa Lamaholot
tentang Rerawulan-TanahEkan , ditegaskan bahwa
adanya hubungan antara masyarakat Kepulauan Solor dengan Suku Munda di
India. Suku Munda yang dikelilingi oleh orang-orang Hindu dari masa
sebelum Budhisme, yakni Brahmanisme, (hal 78).
ADONAI,
ELOHIM, dan YEHOVAH, tiga gelar ALLAH
“Pergi mengembara, berbuat khilaf”, “Pengembara
yang berasal dari surga”, demikian antara lain makna kata Yavana,
Jawa, Yava, Iononia, Yunani, dalam telusuran Arysio Santos. Makna ini
untuk menjelaskan bahwa: suku bangsa Yunani sesungguhnya berasal dari
pulau Jawa (Ras Putih) Pulau Putih. Sedangkan merujuk langsung katajavana,
jawasecara harafiah diartikansebagai pengembara yang berasal
dari Surga. Tentu dipertanyakan di mana sesungguhnya poros lokasi
surga di wilayah indonesia?. Dalam pengertian bahwa pulau Jawa bukan
merupakan poros lokasi Surga yang sesungguhnya.
Pertanyaan demikian dapat tertelusuri secara religius dalam makna
kataAdon, Adonai, Adonis, Yavana, yahve (Yehova), Yahwe, sebagai
mengandung sebutan Allah untuk bangsaYunani. Yahwe
merupakan gelar atau sebutan Allah sebagai penyelamat
atau penebus. Terpahami bahwa Jawa kata bermaknaYavana,
Yahve (Yehova), menjelaskantempat orang-orang yang
terselamatkan atau ditebus. Terselamatkan dari sebuah bencana atau
tertebus dari sebuah kesalahan, kekhilafan atau kekeliruan.
Pemaknaan demikian tidak hanyauntuk orang-orang Yunani, melainkan
juga untuk orang-orang Jawa yang lebih awal terselamatkan, bahkan ditebus
setelah pengembaraan dari lokasi, poros surga yang sebenarnya.
ADONAI, ELOHIM, dan YEHOVAH adalah tiga
gelar Allah. Ketiganya adalah sebutan-sebutan Allah. Nama pribadi Allah,
YEHOVAH, ditulis dan tidak pernah diucapkan. Orang-orang Yahudi menggolongkan
nama itu terlalu suci untuk diucapkan oleh mulut manusia. Nama YEHOVAH dalam
bahasa Ibrani dieja JHVH. Apabila para akhli Kitab Suci sampai
kepada nama YEHOVAH, mereka membersihkan diri dan pena-penanya. Begitupun para
pembaca Kitab Suci sampai kepada kata ini, mereka tidak akan mengucapkannya,
karena takut akan menjadi sia-sia, mereka menggantinya dengan kata ELOHIM
(gelar Allah yang resmi, JabatanNya) atau ADONAI (nama Allah untuk mengadili
atau memerintah). Secara kritis penelusuran makna kata ADON, ADONAI,
ELOHIM, YEHOVAH (JHVH), dalam catatan ini bersumber dari Siapa Allah,
dan Doktrin Mengenai Dosa Asal Bagian I [246]Makalah ini tersedia di
World Wide Web pada alamat:http://www.logon.org dan http://www.ccg.or
ADONAI dapat selalu dikenal oleh kata "TUHA atau TUAN". Terdapat dua
macam kata: ADON adalah tunggal dan ADONAI adalah jamak. ADON bermakna
sebagai TUHAN yang berkuasa untuk mengadili, ADONAI kuasa
TUHAN memerintah, kuasa mengadili bagi seluruh alam semesta dengan segala
isinya, tidak terkecuali manusia. Makna kata YEHOVAH berarti Penebus, yang
selalu ada hubungannya dengan jalan penebusan pada umatNya, namun hubunganNya
dengan makhlukNya adalah selalu sebagai ELOHIM. Allah adalah ELOHIM bagi mereka
yang belum selamat, tetapi Dia adalah YEHOVAH, Bapa bagi mereka yang sudah
selamat.
Kembali ke konteks Teori Atlantis Arysio Santos dan Teori Sundaland
Oppenheimer, maka sesungguhnya yang benar tentu pengaruh Peradaban Lamaholot
(Kepulauan Solor) yang besar terhadapHinduisme,
bahkan sebelum Hinduisme yakni BrahmanismediIndia.
Begitupun masyarakat NgadhadiFlores Tengah sebagai wilayahLamaholot
Purba, tentu mempunyai pengaruh yang besar terhadap Hinduisme bahkan
Brahmanisme di India. Terjelaskan melalui tiga siklus peradaban
dunia yang hilang dikarenakan bencana alam yang sangat dasyat: siklus
1 pada 75 ribu tahun lalu mengakhiri Atlantis Lemuria, siklus 2
pada 11 ribu tahun lalu mengakhiri Atlantis Sang Putra, siklus 3
terjadi 3ribu tahun lalu mengakhiri Replika atlantis (bandingkan Arysio
Santos, hal 96 s/d 160, hal 574 s/d 592, dan Oppenheimmer
hal.650-680).
Pendapat Paul Arndt, SVD tentang pengaruh Hinduisme di Ngadha
maupun di Kepulauan Solor, tentu hanya dapat di pahami dalam siklus
peradaban 3 tentang mencairnya es di puncak pegunungan Himalaya.
Terjelaskan dalam Siklus Peradaban 3 sebagai bencana yang membuat orang dari
India dan sekitarnya mengungsi, antara lainnya ke Kepulauan Solor,
turunan (anak-cucu) kekinian menyebut diri Ata Sina Jawa Papan
Haka. Namun sesungguhnya jauh sebelumnya ada bencana dasyat
dalam Siklus Peradaban 2, yang membuat orang-orang Lamaholot
sebagai bagian wilayah Atlantis yang hilang, ada yang selamat, mengungsi
dan terdampar di india, bahkan mesir dan yunani, arab, israel (bandingkan Arysio
Santos hal 59-160) dan Oppenheimer hal.650-680).
Dengan demikian dalam menelusuri poros sesungguhnya dari Surga
Atlantisyang hilang, dapat tercermati melalui makna kataAdonai
dan Yahhwe, Yehova sebutan untuk ALLAH. Kata ADONbermakna
sebagai TUHAN yang berkuasa untuk mengadili. Sedangkan kata ADONAIbermakna
sebagai kuasa TUHAN memerintah, kuasa mengadili bagi seluruh alam
semesta dengan segala isinya, tidak terkecuali manusia. Makna kata YEHOVAH
berarti Penebus, yang selalu ada hubungannya dengan jalan penebusan
pada umatNya, penyelamatan. Kata Yavana (Jawa)
secara harafiah diartikan “pengembara yang berasal dari
surga” . Maka dapat tercermati PorosAtlantis yang hilang
di Adonai, Tanah Tadon Adonara (Pulau Adonara) simbol wilayah Poros
mewakili wilayah perairan Maluku Sulawesi dan Perairan Nusa Tenggara
(minus Bali), poros taman eden, tempat diadili Adam dan Eva, serta
Lucifer oleh ALLAH. (Bandingkan dengan Oppenheimer: Peta Tautan-tautan
genetis khusus antara Negeri Asal Austronesia dan Eurasia dan Pasifik Selatan,
hal. 298. Dibahas dalam Bab 3 dan 5 tentang Negeri Asal Gen, Bab 6
dan 7 tentang tautan penanda genetis khusus).
Pengadilan ALLAH (Adon, Adonai) mengusir mereka dari POROS
Taman Eden, dan menyelamatkan hidup kehidupan mereka di Javana (Tanah
Jawa) sebagai simbol wilayah BARAT, dataran Sunda:
Jawa-Bali-Sumatra-Kalimantan menyatu Asia. Alkisah Adam dan Eva,
berputrakan KaindanHabel, simbol yang Jahat dan
yang Baik. Kelak Kain membunuh Abel, dan dalam jeratan merasa bersalah
Kain bergerak ke TIMUR, dataran Sahul, yakni Kep Aru, Papua,
Melanesia, Polinesia, Benua Australia (Bandingkan Peta Purba
Garis Wallace-Weber). Dalam perkembangbiakan keturunan, Seth putra
ketiga dari Adam dan Eva, dalam turunan ujungNabi
Nuh dengan anak-anaknya (Sem, Cham, Javet) yang mengalami Bencana
Banjir gelobal.
Kemudian disusul banjir lain yang tidak sedasyat banjir gelobal Nabi
Nuh, (catatan Oppenheimer sekitar 500 banjir besar, Bab 8, hal.
323-347), yang selamat dari Bencana Banjir itu, berdiaspora, menyebar
sebagai Anak-anak Domba ALLAH. Melanjutkan hidup kehidupan di tempat kediaman
yang baru, menjejakan segala turunan (anak cucu) dalam mempawaikan karya
sejarah peradaban dan kebudayaan dunia. Dapat tertelusuri melalui
berbagai kisah Mitos dan Agama serta Ilmu Pengetahuan dan hasil-hasil karya
Kebudayaan berkelas dunia. Menorehkan berbagai peran terkenal serta dikenal
sebagai Dewa-Dewi, Nabi-Nabi, Gembala-Gembala, Tokoh Dunia Ilmu Pengetahuan,
dengan mewariskan berbagai hasil karya Peradaban dan kebudayaan yang Tinggi.
Semua mereka bermula dari Atlantis Adonis (Adonara), TIMUR dan Atlantis
Javana, Jahwe (Jawa), BARAT (Bandingkan Peta PurbaGaris
Wallace)+++
Dataran
Oepoi, Kota Karang Kupang, Tanah Timor, 25 Juni 2011
Selamat pagi
kakaku...Pulau Jawa selain sebagai salah satu pulau besar di Indonesia, juga
merupakan pulau yang panjang. Dalam sejarah Bali, seorang pertapa sakti di
Gunung Raung Jawa Timur, Maha Rsi Markandeya pada abad ke-7 mendapat bisika...n
gaib untuk menetap di sebelah timur Pulau "Dawa" = panjang karena
dulunya Jawa dan Bali satu daratan. Jika saja tak ada "gerak alam"
betapa Indonesia sesungguhnya sebuah benua, karena Pulau Sumatra juga dulunya
satu daratan dengan Pulau Jawa...Lihat Selengkapnya
ADONAI,
ELOHIM, dan YEHOVAH adalah tiga gelar Allah. Ketiganya adalah sebutan-sebutan
Allah. Nama pribadi Allah, YEHOVAH, ditulis dan tidak pernah diucapkan.
Orang-orang Yahudi menggolongkan nama itu terlalu suci untuk diucapkan oleh
m...ulut manusia. Nama YEHOVAH dalam bahasa Ibrani dieja JHVH. Apabila para
akhli Kitab Suci sampai kepada nama YEHOVAH, mereka membersihkan diri dan
pena-penanya. Begitupun para pembaca Kitab Suci sampai kepada kata ini, mereka
tidak akan mengucapkannya, karena takut akan menjadi sia-sia, mereka menggantinya
dengan kata ELOHIM (gelar Allah yang resmi, JabatanNya) atau ADONAI (nama Allah
untuk mengadili atau memerintah). SANGAT MENARIK...!!! Mungkin ini pula yang
mengakibatkan misteri para penulis KITAB KEJADIAN pun tidak tersebutkan namanya
secara pasti hingga saat ini kaka...Lihat Selengkapnya
Kaka, apa
iya bisa ditelusuri dari kei, nomos dan keimelion? Ini dimaksudkan untuk
menunjuk Kei, sesuatu yang datang kepada kita, seperti kei tai, kei mai, kesai
dan kestai yang juga mempunyai maksud yang sama berkaitan dengan tempat
kediam...an atau rumah. Dalam bahasa Greek tempat perlindungan bagi yang
mencapai keselamatan dan keamanan. Nomos merujuk kepada jalan, method pula malaikat
yang membawa keamanan dan keselamatan kepada manusia. Sedangkan dari Keimelion
pula ada khazanah atau harta yang disimpan. Mungkinkah di Adonara? Setidaknya
dari kisah Kain dan Habel, ada gambaran tentang tabiat manusia dan pengembaraan
selanjutnya adalah iringan atas tabiat itu kaka…Lihat Selengkapnya
Senaren Arin
Marten...karena kemagic-religiusan itu...maka Isocrates memarahi Plato, atas
pengungkapan Plato dalam dialog Critias dan Timaeus mengenai ATLANTIS YANG
HILANG (Surga yang Hilang), juga atas akademi plato yang kepada muridny...a
mengungkap hal itu, walau secara terbatas. Maka itu menurut Arysio Santos, bhw
cara cerdas PLato membawa-bawa nama SOLON untuk mengungkap itu, ...supaya bukan
dari dia yang mengungkap. Karena waktu Plato mebngungkap itu, sudah
bertahun-tahun lamanya SOLON telah mebinggal.
Kemagic-religiusan tentang kisah awal mula peradaban dan awal mula kebudayaan. Awal mula peradaban: Alam/kosmos(ReraWulanTanahEkan=Vertikal) dan Awal Mula Kebudayaan: Manusia: Laki-Peremouan! Ata Diken: Taran Wanan-Taran Neki=Horisontal. Vertikal bertaut (cross) Horisontal: SALIB. Kemagic-religiusan kisah ini (SALIB) itu sesungguhnya kisah tentang ALLAH dan 3 gelar itu.
Dalam Koda Lamaholot itu, sangat magic-religius...dan tidak bisa terungkap secara tidak bertanggungjawab. Karena orang meyakini ada resiko, hukuman2 kelak, apabila mempermainkan koda ituLihat Selengkapnya
Kemagic-religiusan tentang kisah awal mula peradaban dan awal mula kebudayaan. Awal mula peradaban: Alam/kosmos(ReraWulanTanahEkan=Vertikal) dan Awal Mula Kebudayaan: Manusia: Laki-Peremouan! Ata Diken: Taran Wanan-Taran Neki=Horisontal. Vertikal bertaut (cross) Horisontal: SALIB. Kemagic-religiusan kisah ini (SALIB) itu sesungguhnya kisah tentang ALLAH dan 3 gelar itu.
Dalam Koda Lamaholot itu, sangat magic-religius...dan tidak bisa terungkap secara tidak bertanggungjawab. Karena orang meyakini ada resiko, hukuman2 kelak, apabila mempermainkan koda ituLihat Selengkapnya
Ade
Marten...dalam CATATAN ini untuk menelusuri POROS SURGA ATLANTIS YANG HILANG
dari makna kata Adon, Adonai, Adonis, dan Javana, Jehova, Jawa, Jahwe. Serta
didukung fakta geografis (Garis Wallace dan Garis Wallace Weber, maka saya
berpend...apat bahwa poros taman eden (surga yang hilang) di Tanah Tadon
Adpnara (Atlantis Adonis), mewakili POROS perairan, daratan Maluku, Sulawesi,
Nusa Tenggara.
Sewaktu terusir dari Taman Eden itu...memulai hidup baru di Javana, ... berkembang menjadi ATLANTIS javana.Di titik logika, pemahaman dan keyakinan ini, yang saya mau tegaskan ITU.
Bahwa bisa ditelusuri dari kei, nomos dan keimelion? Tentu sangat bisa Ade Marten. Terpenting memegang secara BAIK kerangka pikiran, yang saya gunakan dalam CATATAN ini sampai ditik itu dulu. Sehingga kalo mau teleusuri dari Kei...dstnya...tentu dalam kerangka untuk menegaskan poros atlantis yang seungguhnya, kemudian TERUSIR dari poros karena khilaf-dosa memakan buah terlarang itu, ...KEMANA???
Jadi...ade Marten maksudkan itu, KEI itu POROS atau LOKASI stelah terusir dari Kebun Firdaus?
Dari Keimelion pula ada khazanah atau harta yang disimpan. Harta imateriel atau materil? Harta imateriil di Adonara itu: LEWOTANAH (SALIB) dan ritual-magic SALIB (LewoTanah) itu, yang menggelari sebagai Adon, Adonai, Adonis, ADONA-RA. Harta materiil tentu ADA...belum terungkapkan...nanti waktunya akan TIBA, ...ade Marten. Namun identitas dan eksistensi KEI, KEIMELION...tentu dalam posisi POROS...senantiasa dengan ADONARA (Kep Solor, Lamaholot) dan Pulau-pulau lain di Perairan Maluku-Sulawesi-Nusa Tenggara senantiasa saling dialektik-integralistik- sinergik !Lihat Selengkapnya…
Sewaktu terusir dari Taman Eden itu...memulai hidup baru di Javana, ... berkembang menjadi ATLANTIS javana.Di titik logika, pemahaman dan keyakinan ini, yang saya mau tegaskan ITU.
Bahwa bisa ditelusuri dari kei, nomos dan keimelion? Tentu sangat bisa Ade Marten. Terpenting memegang secara BAIK kerangka pikiran, yang saya gunakan dalam CATATAN ini sampai ditik itu dulu. Sehingga kalo mau teleusuri dari Kei...dstnya...tentu dalam kerangka untuk menegaskan poros atlantis yang seungguhnya, kemudian TERUSIR dari poros karena khilaf-dosa memakan buah terlarang itu, ...KEMANA???
Jadi...ade Marten maksudkan itu, KEI itu POROS atau LOKASI stelah terusir dari Kebun Firdaus?
Dari Keimelion pula ada khazanah atau harta yang disimpan. Harta imateriel atau materil? Harta imateriil di Adonara itu: LEWOTANAH (SALIB) dan ritual-magic SALIB (LewoTanah) itu, yang menggelari sebagai Adon, Adonai, Adonis, ADONA-RA. Harta materiil tentu ADA...belum terungkapkan...nanti waktunya akan TIBA, ...ade Marten. Namun identitas dan eksistensi KEI, KEIMELION...tentu dalam posisi POROS...senantiasa dengan ADONARA (Kep Solor, Lamaholot) dan Pulau-pulau lain di Perairan Maluku-Sulawesi-Nusa Tenggara senantiasa saling dialektik-integralistik- sinergik !Lihat Selengkapnya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar